Kamis, 16 Februari 2012

anatomi ginjal

Sistem urinaria terdiri dari organ-organ yang memproduksi urin dan mengeluarkannyadari tubuh. Sistem ini merupakan salah satu sistem utama untuk mempertahankan homeostatis (kekonstanan lingkungan internal).
a.       Komponen
Sistem urinaria terdiri dari dua ginjal yang memproduksi urin, dua ureter yang membawa urin kedalam sebuah kantung kemih untuk penampungan sementara dan uretra yangmengalirkan urin ke luar tubuh melalui orifisium uretra eksterna.
b.      Fungsi Ginjal
·      Pengeluaran zat sisa organik
    Ginjal mengekskresi urea, asam urat, kreatinin, dan produk penguraian hemoglobin dan hormon.
·      Pengaturan konsentrasi ion-ion penting
Ginjal mengekskresi ion natrium, kalium, kalsium, magnesium, sulfat, dan fosfat. Ekskresi ion-ion ini seimbang dengan asupan dan ekskresinya melalui rute lain. Seperti pada saluran gastrointestinal dan kulit.
·      Pengaturan keseimbangan asam basa tubuh
Ginjal mengendalikan ekskresi ion hidrogen H+, bikarbonat HCO3-, dan amonium NH4+, serta memproduksi urin asam atau basa bergantung pada kebutuhan tubuh.
·      Pengaturan produksi SDM
Ginjal melepas eritropoietin, yang mengatur produksi SDM dalam sumsum tulang.
·      Pengaturan tekanan darah
Ginjal mengatur volume cairan yang esensial bagi pengaturan tekanan darah, dan juga memproduksi enzim renin yang merupakan komponen penting dalam mekanisme renin-angiotensin-aldosteron, yang menigkatkan tekanan darah dan retensi air.
·      Pengendalian terbatas terhadap konsentrasi glukosa darah dan asam amino darah
Ginjal, melalui ekskresi glukosa dan asam amino berlebih, bertanggung jawab atas konsentrasi nutrien dalam darah.
·      Pengeluaran zat beracun
Ginjal mengeluarkan polutan, zat tambahan makanan, obat-obatan, atau zat kimia asing lain dari tubuh.
c.       Anatomi kasar ginjal
·      Ginjal adalan organ berbentuk seperti kacang berwarna merah tua, panjangnya sekitar 12,5 cm dan tebalnya 2,5 cm (kurang lebih sebesar kepalan tangan). Setiap ginjal memiliki berat antara 125 g sampai 175 g pada laki-laki dan 115 g sampai 155 g pada perempuan.
·      Ginjal terletak di area yang tinggi, yaitu pada dinding abdomen posterior yang berdekatan dengan dua pasang iga terakhir. Organ ini merupakan organ retroperitoneal dan terletak di antara otot-otot punggung dan peritoneum rongga abdomen atas. Tiap-tipa ginjal memiliki kelenjar adrenal di atasnya.
·      Ginjal kanan terletak agak di bawah dibandingkan ginjal kiri karena ada hati pada sisi kanan.
·      Setiap ginjal memiliki tiga lapisan jaringan ikat.
1.    Fasia Renal
Merupakan pembungkus terluar. Pembungkus ini melabuhkan ginjal pada stuktur di sekitarnya dan mempertahankan posisi organ.
2.    Lemak Parirenal
Merupakan jaringan adiposa yang terbungkus fasia ginjal. Jaringan ini membatali ginjal dan membantu organ tetap pada posisinya.
3.    Kapsul Fibrosa (ginjal)
Merupakan membran halus transparan yang langsung membungkus ginjal dan dapat dengan mudah di lepas.
d.      Struktur internal ginjal
·      Hilus
Tingkat kecekungan tepi medial ginjal.
·      Sinus Ginjal
Rongga berisi lemak yang membuka pada hilus. Sinus ini membentuk perlekatan untuk jalan masuk dan keluar ureter, vena, dan arteri renalis, saraf, dan limfatik.
·      Pelvis ginjal
Perluasan ujung proksimal ureter. Ujung ini berjanjut menjadi dua sampai tiga kaliks mayor, yaitu rongga yang mencapai grandular, bagian penghasil urin pada ginjal. Setiap kaliks mayor bercabang menjadi beberapa (8-18) kaliks minor.
·      Parenkim ginjal
Jaringan ginjal yang menyelubungi struktur sinus ginjal. Jaringan ini terbagi menjadi medula dalam dan korteks luar.
Medula terdiri dari masa-masa triangular yang disebut piramida ginjal. Ujung yang sempit dari tiap piramida, papila, masuk dengan pas dalam kaliks minor dan ditembus mulut duktus pengumpul urin.
Korteks tersusun dari tubulus dan pembuluh darah nefron yang merupakan unit struktural dan funsional ginjal. Korteks terletak di dalam di antara piramida-piramida medula yang bersebelahan untuk membentuk kolumna ginjal yang terdiri dari tubulus-tubulus pengumpul yang mengalir ke dalam duktus pengumpul.
·      Lobus ginjal
Setiap ginjal terdiri dari satu piramida ginjal, kolumna yang saling berdekatan, dan jaringan korteks yang melapisinya.
e.      Struktur Nefron
Satu ginjal mengandung satu sampai empat juta nefron yang merupakan unit pembentuk urin. Setiap nefron memiliki satu komponen vaskular (kapilar) dan satu komponen tubular.
·      Glomerulus adalah gulungan kapilar yang dikelilingi kapsul epitel berdinding ganda disebut kapsul Bowman. Glomerulus dan kapsul Bowman bersama-sama membentuk sebuah korpuskel ginjal.
1)  Lapisan viseral kapsul Bowman adalah lapisan internal epitelium. Sel-sel lapisan viseral dimodifikasi menjadi podosit (sel seperti kaki), yaitu sel-sel epitel khusus di sekitar kapilar glomerular.
a) Setiap sel podosit melekat pada permukaan luar kapiler glomerular melalui beberapa prosesus primer panjang yang mengandung prosesus sekunder yang disebut prosesus kaki atau pedikel (Kaki kecil)
b)   Pedikel berintergiditasi (saling mengunci) dengan prosesus yang sama dari podosit tetangga. Ruang sempit antar pedikel-pedikel yang berinterdigitasi disebut filtration slits (pori-pori dari celah) yang lebarnya sekitar 25 nm. Setiap pori dilapisi selapis membran tipis yang memungkinkan aliran beberapa molekul dan menahan aliran molekul lainnya
c)    Barier filtrasi glomerular adalah barier jaringan yang memisahkan darah dalam kapilar glomerular dari ruang dalam kapsul Bowman. Barier ini terdiri dari endotelium kapilar, membran dasar (Lamina basalis) kapilar, dan filtration slit.
2)        Lapisan parietal kapsul Bowman membentuk tepi terluar korpuskel ginjal.
a)    Pada kutub vaskular korpuskel ginjal, arteriola aferen masuk ke glomerulus dan arteriol eferen keluar dari glomerulus
b)   Pada kutub urinarius korpuskel ginjal, glomerulus memfiltrasi aliran yang masuk ke tubulus kontortus proksimal
·      Tubulus kontortus proksimal, panjangnya mencapai 15 mm dan sangat berliku. Pada permukaan yang menghadap lumen tubulus ini terdapat sel-sel epitalial kuboid yang kaya akan mikrovilus (brush border) dan memperluas area permukaan lumen.
·      Ansa Henle.
Tubulus kontortus proksimal mengarah ke tungkai desenden ansa henle yang masuk ke dalam medula, membentuk lengkungan jepit yang tajam (lekukan), dan membalik ke atas membentuk tungkai asenden ansa henle.
a)    Nefron Korteks terletak di bagian terluar korteks. Nefron ini memiliki lekukan pendek yang memanjang ke sepertiga bagian atas medula.
b)   Nefron jukstamedular terletak di dekat medula. Nefron ini memiliki lekukan panjang yang menjulur ke dalam piramida medula.
·      Tubulus Kontortus distal juga sangat berliku, panjangnya sekitar 5 mm dan membentuk segmen terakhir nefron.
a)    Disepanjang jalurnya, tubulus ini bersentuhan dengan dinding arteriol mengandung sel-sel termodifikasi yang disebut macula densa. Macula densa berfungsi sebagai suatu kemoreseptor dan distimulasi oleh penurunan ion natrium.
b)   Dinding arteriol aferen yang bersebelahan dengan macula densa mengandung sel-sel otot polos termodifikasi yang disebut sel jukstaglomerular. Sel ini distimulasi melalui penurunan tekanan darah untuk memproduksi renin.
c)    Macula densa, sel jukstaglomerular, dan sel mesangium saling bekerjasama untuk membentuk aparatus jukstaglomerular yang penting dalam pengaturan tekanan darah.
·      Tubulus dan duktus pengumpul
Karena setiap tubulus pengumpul berdesenden di korteks, maka tubulus tersebut akan mengalir ke sejumlah tubulus kontortus distal. Tubulus pengumpul membentuk duktus pengumpul besar yang lurus. Duktus pengumpul membentuk tuba yang lebih besar yang mengalirkan urin ke dala kaliks minor. Kaliks minor bermuara ke dalam pelvis ginjal melalui kaliks mayor. Dari pelvis ginjal, urin dialirkan ke ureter yang mengarah ke kandung kemih.
f.        Suplay Darah
·      Arteri Renalis
Merupakan pecabangan aorta abdomen yang mensuplay masing-masing ginjal dan masuk ke hilus melalui cabang anterior dan posterior
·      Cabang anterior dan posterior arteri renalis membentuk  arteri-arteri interlobaris yang mengalir di antara piramida-piramida ginjal.
·      Arteri Arkuata
Berasal dari arteri interlobaris pada area pertemuan antara korteks dan medula.
·      Arteri Interlobularis
Merupakan percabangan arteri arkuata di sudut kanan dan melewati korteks
·      Arteri Aferen
Berasal dari arteri interlobularis, satu arteriol aferen membentuk sekitar 50 kapilar yang membentuk glomerulus
·      Arteri Eferen meninggalkan setiap glomerulus dan membentuk jaring-jaring kapilar lain. Kapilar peritubular yang mengelilingi tubulus proksimal dan distal untuk memberi nutrien pada tubulus tersebut dan mengeluarkan zat-zat yang direabsorpsi.
a)    Arteriol Eferen dari glomerulus nefron korteks memasuki jaring-jaring kapilar peritubular yang mengelilingi tubulus kontortus distal dan proksimal pada nefron tersebut.
b)   Arteriol Eferen dari glomerulus pada nefron jukstaglomerular memiliki perpanjangan pembuluh kapilar panjang yang lurus disebut vasa recta yang berdesenden ke dalam piramida medula. Lekukan vasa recta membentuk lengkungan jepit yang melewati ansa henle dan kapilar serta memegang peranan dalam konsentrasi urin.
·      Kapilar peritubular mengalir ke dalam vena korteks yang kemudian menyatu dan membentuk vena interlobularis
·      Vena arkuata menerima darah dari vena interlobularis. Vena arkuata bermuara ke dalam vena interlobaris yang bergabung untuk bermuara ke dalam vena renalis. Vena ini meninggalkan ginjal untuk bersatu dengan vena kava inferior.

Sloane, Ethel. 2004. Anatomi dan Fisiologi untuk Pemula. Jakarta : EGC.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar